Selasa, 16 Desember 2014

Pengalaman mengikuti AFS 2014-2015 tahap 3

Haii Haii
Sudah berapa lama gak ada buka ini blog :') baik bikin entri baru atau sekedar nengok :v
gara gara posting di status somsed sudah lebih mudah dan efisien jadi rasanya udah gak perlu lagi nge posting di blog, selain belum tentu ada yg baca *hikz* juga gak se simple nge posting si status sosmed.
But here, Saya comeback dari ketidak jelasan dunia blogger, entah kedepan akan rajin dan bisa buat postingan secara berkala ataupun yaa tetap angin anginan dan kesini lagi kalau memang lagi mood. Like you know guys, moody saya ini memang susah buat tidak di ikuti -_- 

So, setelah postingan terakhir saya tentang seleksi AFS tahap pertama dan kedua di postingan sebenarnya saya pengeen ngelanjutin buat curcol pengalaman saya saat seleksi tahap ketiganya.
Tapi karena... yaa saya ternyata tidak lolos tahap ketiga saudara saudara :') yaa mood saya turun deratis sih.. karena mungkin di luar sana ada kakak kakak yg lolos dan sudah share pengalaman mereka di dunia maya yang membuat peresentasi yang membaca bisa lebih mudah mengikuti kegiatan? :D.
But seperti yang saya katakan tadi, saya suda disini dan mood saya lagi tinggi tingginya. Jadilah mari saya memulai curcol pengalaman saya. 

Jadi Seleksi AFS tahap ketiga itu lebih ke kerja sama kelompok. Pagi pagi kami disuruh kumpul di gedung.. saya lupa namanya tapi itu masih di arena gedung kantor gubernur. Setelah menunggu beberapa saat kami berbaris dan kakaknya mengumumkan nama nama peserta yang akan satu kelompok dengan kita. Hampir semua yang satu sekolah tida menjadi satu kelompok, jadi rata rata kita bakal bekerja sama dengan orang yang tidak pernah kita kenal~ seru kaaann. oya! di tahap ketiga ini kita tersisa 80 peserta dari ratusan peserta yang kemarin itu. 

Setiap kelompok dipanggil satu per satu untuk di uji. Di masa kami diberikan sebuah kasus. Yaitu sebuah desa yang ekonominya sangat memprihatinkan dan kekurangan sumber air, dan beberapa deskripsi lainnya.Di sini kita disuruh untuk memberikan solusi dengan cara mewujudkannya menjadi 3D. 
Di sini kita diawasin oleh volunteer dan panitia saat mengerjakannya. Tentunya mereka akan menilai siapa yang paling aktif tapi tidak menonjolkan diri sendiri. 
setelah 3D jadi kami juga disuruh mempresentasikan, terkadang kakaknya akan memberikan pertanyaan tentang solusi kita. Dan disinilah tantangannya >.< 

Yang kedua tiap kelompok akan dipanggil kembali untuk mengikuti debat. Ya. Mereka bilang debat. Tapi setelah saya pahami di akhir acara dan merenungkan segalahnya mereka salah untuk bilang season waktu itu debat. yang benar adalah berdiskusi. Jadi kita juga akan diberikan sebuah kasus, Kalau saya kemarin mendapatkan tema "Apakah bantuan Miskin lebih baik menggunakan bahan langsung atau uang tunai?" yaha... tema yg cukup alot bagi saya :v wkwkwk.
dan akhirnya kami benar benar berdebat, hal yang saya sesali karena setelah kami selesai di bagian sini dan sharing dengan kelompok lain mereka lebih seperti berdiskusi daripada berdebat. 
dan mungkin karena inilah jiwa berdebat saya menjadi agak agak goyah.. mungkin karena trauma? dulu saya termasuk team debat bahasa inggris sekolahan. tapi setalah rasa yg cukup 'menyesalkan' hasrat saya agaknya terkikis hingga ketika ada tawaran dari guru saya tempo itu tentang debat, tapi saya tolak ._. mungkin agak agak trauma? wkwkwk lebay sih... tapi begitulah :v
Setelah sesi sesi menegangkan tapi gurih itu kami dikasi jeda bermain main ada juga kakak volunteer yang sudah pernah go abord karena AFS menceritankan pengalamannya. 
Di sore hari ada pertemuan antar panitia dan orang tua untuk season tanya jawab dan pemberitahuan seperti biaya dan lain hal. 
Dan seperti biasanya pengumuman peserta yg lolos akan di umumkan beberapa hari kedepan. 

Seperti yang saya katakan saya tak lolos :') cukup sedih sih tapi yaa mau bagaimana lagi. 
Semoga kedepannya saya masih mendapatkan kesempatan untuk mengikuti acara seperti ini lagi dan tentunya bisa lolos :) 

0 komentar:

Posting Komentar